Selasa, 19 Juli 2016

Tuhan! Dengar & kabulkan doa untuk keluarga, jemaat dan bangsaku



TUHAN !  DENGAR & KABULKAN DOA UNTUK
KELUARGA, JEMAAT DAN BANGSAKU 
Bahan pengayaan  perempuan HKBP
RESORT CIBITUNG
Nara sumber 
Ny. Sinaga . R. Betty Doloksaribu
PENDAHULUAN 
Doa ( Hata Batak  TANGIANG , bukan tamiang)  sama dengan berkomunikasi dengan Tuhan.  Cara komunikasi dengan Tuhan menuntut persyaratan yang sangat sederhana  “ keinginan menyatakan sesuatu “. Sesuatu   yang kita ingin doakan.
Menyapa Tuhan dengan mengucapkan syukur, mencurahkan isi hati, meminta, mengaku , meyakini dan mengaminkan.
1.    NAMA “ PEREMPUAN “
Ø  Dinamai perempuan karena ia diambil dari laki laki ( Kejadian 2;23)
Ø  Perempuan yang terus menerus berdoa di hadapan Tuhan  seperti Hana; Ezra  dan beberapa perempuan serta Maria ( Kis 1;14)
Apa manfaat  dan hasil  doa ?
Ø  mendapat kasih karunia Allahè Hana memperoleh anak  ( 1 Samuel 1;12)
Ø  Mengaku dosa menyadarkan umat dan mengkui kesalahannya  è(Ezra 10;1)
Ø  terbebas  è penganiayaan  Petrus ,  Rode  hamba perempuan yang mengenal suara Petrus. (Kis 12;6)
Ø  Perempuan menjadi isteri è isteri yang baik  (Amsal 12;4) suaminya bangga
Ø  Isteri yang cakap lebih berharga dari pada permata,  (Kis 31;1)
Ø  Isteri dinamai Hawa è Kejadian 3;20 Sebab dialah yang menjadi ibu semua mahluk
Ø  Yang mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik  dan Ia di kenan Tuhan    ( Amsal 18;22)
Ø  Kewajiban orang tua è Perempuan tua  mendidik perempuan muda mengasihi suami dan anak anaknya , hidup bijaksana dan suci. Rajin mengatur rumahtangganya , baik hati dan taat kepada suaminya  (Titus 2;3-5)
2.    MENGENAL TIANG
Ø  Tiang beraneka ragam ; tiang garam(Kejadian 19;26), tiang berhala(2 tawarikh 19;3), tiang api, tiang awan,
Ø  Tiang  , dinamai  tiang karena mampu menjadi penopang. ; bangunan  tidak kokoh tanpa tiang è  ingat  tiang garam ?
Ø  Tanda peyelamatan dibubuhkan pada tiang pintu ( kejadian 12;7;22)
Ø  Tuhan berjalan menuntun  umatnya dalam tiang awan pada siang hari  dan tiang api pada malam hari (kel 13;21)
Ø  Perempuan sebagai tiang doa è menopang keluarga ( suami dan anak anak) dalam doa   seperti Nehemia  (Neh 1;6)
Ø  Tiang yang  kokoh  akan bertahan dalam segala situasi è , suka dan duka; sehat dan sakit; kaya dan miskin; untung dan rugi; ;sukar dan mudah (Roma 12;12)
Ø  Kokoh jika tekun di dalam doa =jugul martangiang  karena Tuhan akan mengasihinya ( Amsal 8;17 )
3.    TIANG DOA KELUARGA  ,JEMAAT DAN NEGARA
Ø  Doa adalah sesuatu yang sangat biasa dan sesehari. Seumpama udara yang kita hirup. Setiap orang tahu apa itu doa. Tetapi kenyataannya tidak sedikit orang yang salah memahami tentang doa, lantas tidak mau berdoa.
Ø  Tidak selalu doa kita dikabulkan. Dalam Alkitab juga ada beberapa doa yang tidak terkabul.
ü Musa yang meminta supaya bisa memasuki tanah perjanjian, tetapi Tuhan hanya mengijinkannya melihat dari jauh (Ul. 34:4).
ü Paulus yang berdoa supaya disembuhkan dari penyakitnya, tetapi Tuhan menjawab: "Cukuplah kasih karunia-Ku kepadamu" (2 Kor. 12:9).
ü  Tuhan Yesus sendiri yang di Getsemani memohon agar cawan penderitaan berlalu daripada-Nya, tetapi yang terjadi Dia harus meminumnya juga (Mat. 26:42).
Ø Doa itu bukan suatu hal yang remeh dan merupakan nomer dua atau sekedar ritual untuk memperkuat keyakinan atas motivasi kita. BUKAN jampi-jampi. Bukan! Doa itu besar kuasanya. Dalam Yakobus 5:16b dikatakan, “…Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Ø  Doa bukan sekedar soal kata-kata, tetapi juga soal tindakan. Terwujudnya sebuah doa seringkali merupakan kerja sama antara anugerah Tuhan dan usaha kita. Percuma, misalnya, kita berdoa supaya rumah tangga kita damai   tetapi kita terus marah,ngomel dan      cerewet.

4.    PEREMPUAN TIANG DOA =  PEREMPUAN MEMBANGUN RUMAH DOA
Rumah doa adalah bait Allah.  Perempuan menjadi alat untuk membangun  keluarga  sebagai bait Allah:
Ø  Persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan.
Ø  Jadikan rumah kita tempat  bercakap-cakap dengan Allah . memuji menyembah dan mendengar suara Tuhan.
Ø  Perilaku   mencerminkan kemuliaan Tuhan , tidak ada   fitnah & maki,.
Ø  Mendidik anak dengan  hikmat, karunia, bijaksana dan diperlengkapi oleh roh Hikmat, pengetahuan dan pengertian
Ø  Setiap ucapan dan  kata-kata  mengandung hikmat pengetahuan, menanamkan  iman, menyembuhkan  menyatakan  mujijat,  bahkan  bernubuat, membedakan bermacam macam roh, berbahasa roh dan menafsirkan bahasa roh itu.
Ø  Bangun  rumah tangga yang  suci ,  mencintai kebenaran dan damai.
Ø  Allah memberikan kuasa kepada kita untuk menginjak ular , mengusir setan dan menyembuhkan  orang sakit
Ø  Jadikan Rumah Kemakmuran – HARTA YANG TERBESAR ADALAH JIWA-JIWA  (2 Taw 1:14-17)
Ø  Menciptakan kedamaian akan menjadikan  kita  rumah kedamaian
Ø  Dari rumah doa akan lahir jemaat yang beriman
Ø  Jemaat yang beriman menjadikan negara damai sejahtera  dan  kuat
KESIMPULAN
1.    Perempuan  adalah isteri = ibu semua mahluk
2.    .Perempuan yang tekun berdoa akan menjadi tiang yang kokoh dalam rumah nya bertahan dalam segala keadaan dan menolak bala dari seisi rumahnya
3.    Doa adalah nafas kehidupan . Perempuan . yang menjadikan kegiatan berdoa sebagai awal aktifitas dalam rumahtangganya akan memperoleh hikmat dan pengetahuan.
4.    Dengan hikmat dan pengetahuan perempuan mendidik anak anaknya menjadi rumah doa.
5.    Keluarga yang menjadikan rumahnya menjadi rumah doa akan menjadi tiang negara yang kokoh dan mencerminkan kerajaan Allah di dunia ini.
NAMAKU DI SEBUT
1.    Di waktu ku masih kecil, gembira dan senang ,
Tiada duka ku kenal, tak kunjung mengerang
 Di sore hari nan sepi, ibuku bertelut sujud berdoa,  ku dengar namaku disebut
 Reff: Di doa ibuku  namaku disebut,Di doa ibu kudengar, ada namaku disebut.
2.    Seringlah ini ku kenang, di masa yang kelam
Di kala duka menyerang dan nyaris ku sesat
Terlintas wajah ibuku sewaktu bertelut, kembali sayup kudengar
 namaku di sebut.
Reff.
3.    Sekarang dia telah pergi ke rumah yang senang
Namun kasihnya padaku selalu kukenang
Kelak di sana kamipun bersama bertelut memuji Tuhan yang dengar
namaku di sebut
Reff:                                                                                                   Cibubur,  Juli 2016