Hadiah Ulangtahunku
“Janganlah takut
menghadapi masa depan, jangan pula menangis untuk masa lalumu”.
Kata kata Percy Bysshe Shelley ini kurenungkan di saat ulangtahunku ke enampuluh dua.
Percy Bysshe Shelley
(1792–1822), adalah pujangga asal Inggris , kata kata
yang diucapkan dua abad yang lalu menyemangati ku , ketika usia semakin lanjut,
tenaga dan kesehatan mulai menurun , otomatis sumber pendapatan ( income ) satu
persatu menghilang.
Nyatanya…hari hari terus berlalu, masih ada kehidupan, senyum, tawa,
canda dan kemesraan .
Kini kumerenung sendirian.
di saat orang orang yang mengasihiku dan ku kasihi memanjatkan doa
keselamatan untukku
ketika orang orang yang pernah kusakiti hatinya memaafkanku
sewaktu cuaca terang dan angina sepoi sepoi menghembuskan kesejukan
dikala hati ini penuh tanya, “mengapa hingga saat ini belum satupun
diantara anak anakku yang diizinkan membentuk keluarga”
aku dapatkan jawabnnya melalui Ayub 5;9 .
“Ia melakukan perbuatan perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta
kajaiban keajaiban yang tak terbilang banyaknya “
Dia yang menciptakanku tidak pernah lupa akan ciptaannya.
Dia yang memberiku anugerah , tak pernah membiarkan hatiku gundah
Dia yang menitipkan anak anak padaku, mustahil tidak memilihkan pasangan
hidup bagi keturunanku.
Janjinya nyata, walau saya kurang sabar menanti.
meski sering tak kumengerti, KasihNya
kekal dan tak bercacat.
Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari harinya seperti hari
hari orang upahan?(Ayub 6;1)
Terimalah syukurku ya tuhan, walaupun tak layak diriku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar