Aha...pantas anakku lebih suka di rumah!!
Ayah
dan bunda tidak selalu bersama sama dengan anak. Tetapi keamanan dan rasa
nyaman anak tetap menjadi tanggung jawab kita.
Anak
senang diam di rumah bila anak dapat ber buat suka sukanya.
Mau
bermain ada mainannya; mau makan sesuai seleranya; mau tidur nyaman
tidurnya;mau apa saja anak selalu menikmatinya.
Anak
yang berbuat suka sukanya bukan berarti tanpa aturan dan disiplin. Dengan kasih
sayang Ayah dan bunda harus menetapkan
aturan bersama anak. Misalnya menetapkan
kapan waktu bermain, makan, tidur ; Siapa dan mengapa harus mebiasakan membereskan
mainan, membereskan tempat makan, merapikan tempat tidur ; Bagaimana mengungkapkan emosi jika tidak
sesuai dengan selera misalnya makanan;
atau jika sangat menyukai makanan yang tersedia untuk anak;
Mengapa
dan alasan apa anak mengatakan “ tidak”
atau berkata “oke”
Dengan
cara yang tepat ayah-bunda dapat melatih anak-anak menikmati suasana rumah dan
membuat mereka betah berlama lama di rumah walau tanpa ayah dan bunda.
Biarkan anak melakukan kegiatan yang dia sukai, senangnya meloncat, melompat , memanjat tidak apa apa.
Yang penting di perhatikan adalah “ aman
untuk anak bermain”
Ayah-bunda sekali sekali memberi pujian dan penghargaan ketika anak berhasil
melaksanakan tugasnya, seperti merapikan mainannya , membereskan tempat
makannya dan merapikan tempat tidurnya, meskipun belum sempurna.
Ketika anak gagal melakukan tugasnya, ayah-bunda memberi semangat, mendorongnya agar melakukan bersama sama.
Ketika anak gagal melakukan tugasnya, ayah-bunda memberi semangat, mendorongnya agar melakukan bersama sama.
Beritahukan bahwa kegagalan nya sekarang, besok lusa pasti berhasil.
Ayah-bunda membiasakan anak bergaul dengan teman sebayanya Agar anak
nyaman di luar rumah, di sekolah atau selama bergaul dengan teman sebayanya,
ayah bunda mengajarkan cara bergaul sehat. Berteman dengan siapa saja yang
diinginkan oleh anak. Berikan teladan cara berteman, berperilaku baik dan menghormati
sesama. Semua anak menjadi teman, kalau kita pandai bergaul.
Bercerita sangat disukai anak.
Jadualkan Ayah- bunda dan anak untuk cerita sekali dalam 24 jam.
Bergantian yeng bercerita, ayah, bunda dan anak.
Ayah pilih dongeng untuk anak, bunda pilih cerita tentang binatang,
anak dorong bercerita tentang kegiatannya seharian atau membacakan buku cerita.
Ayah –bunda serius mendengarkan cerita anak. Itu tandanya menghargai anak.
Apa bila rumah tinggal bentuk rumah kolong atau bertingkat , hindari
hal hal yang dapat mencelakakan anak karena usia 7 sampai 11 tahun biasanya
anak aktif bergerak, ingin tahu besar dan mencoba coba melakukan berbagai
gerakan.
P asang
pengait pada jendela untuk mencegah adanya ruang bagi anak untuk menyelinap
keluar, terutama di lantai atas.
Hindari menempatkan kursi atau apapun yang
dapat dipanjat berdekatan dengan jendela, begitu juga dengan balkon. Pastikan
juga pintu menuju balkon selalu terkunci.
Pada tangga bagian teratas, tempatkan pintu
yang gagangnya tidak dapat terjangkau anak-anak sehingga mengurangi risiko
mereka menuruni tangga tanpa pengawasan.
Pastikan terdapat pegangan serta pencahayaan
di sepanjang anak tangga. Pastikan juga tidak ada barang pada anak tangga yang
dapat membuatnya terpeleset.
Sebaiknya tempatkan semua perabot menempel
pada tembok dan tidak melintang di tengah ruangan, sehingga mengurangi risiko
terantuk.
Tempatkan alas kaki karet yang dapat mencegah
balita tergelincir di kamar mandi yang licin.
Juga lapisi area main anak dengan alas karet
di dalam rumah atau pasir jika di luar rumah.
Sesuaikan
permainan anak dengan usianya. Terutama jika melibatkan aktivitas memanjat.
Selain memperhatikan keamanan, sama pentingnya dengam
memperhatikan kenyamanan anak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar