Selasa, 08 Februari 2011

Stimulasi kecerdasan anak usia 9,1 bulan -12 bulan

4. Stimulasi Tumbuh Kembang Untuk Usia 9,1 sampai < 12 bulan
Tidak semua bayi pertumbuhannya sama, ada indikator umum yang dapat diamati sesuai pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pada usia sembilan bulan bayi sudah mengembangkan kecerdasan fisknya, menarik-narik semua benda yang terjangkau olehnya, berjalan dengan meniti dan berpegang pada benda benda sekitarnya, kadang kadang melepaskan pegangannya berjalan tanpa bantuan dan jika dituntun ia sudah dapat menendang nendang bola ( plastik atau sejenis) yang dihadapannya.
Demikian pula dengan pertumbuhan motorik halus, bayi sudah mampu menggaruk garuk kepala, mengetuk ngetukkan mainan, memegang biskuit, potongan /siungan buah jeruk dan memasukkannya ke dalam mulut, memegangi botol susu sambil minum dan memasukkan sendiri makanan atau benda lainnya ke dalam mulutnya. Bayi sudah mampu memahami perintah sederhana, misalnya “salam... kiss buy.. daag..daagg.. tepuk “ dan sebagainya. Bayi seusia ini mulai mengerti akan namanya jika di panggil ia akan menoleh, nama panggilan seperti mama.bapa, eyang, nenek dan lainnya. Jika bermain dengan bayi seumur ini coba sembunyikan mainannya, maka ia akan bereaksi dengan mencari cari , permainan cilukk,bha..makin disukai, permainan buka- tutup benda benda ,cangkir, mangkok ,membuka dan memasangkannya semua merupakan permainan yang mengasyikkan bagi bayi seumur ini. Pada saat kita berbicara dekat bayi , ia akan merekam pembicaraan kita semuanya dan apa yang direkam akan tersimpan dalam memori otak namun belum dapat diungkapkannya. Hati hati jangan sampai ucapan dan perkataan yang kurang senonoh terucap didengarkan oleh bayi, jika ingin anak menjadi orang yang memiliki perbendaharaan yang sopan dan santun.
Usia 9 bulan sampai `12 bulan merupakan masa perkembangan bahasa yang sangat baik untuk membiasakan panggilan terhadap sesuatu, misalnya menjelaskan nama nama orang, kakak, Oma, Opa, Bibik , nenek; menjelaskan nama nama hewan kucing, cicak, anjing, sapi, ayam dan sebagainya. Ajarkan kepada bayi nama panggilan yang sesungguhnya agar ia mengucapkannya dengan benar dan berusaha menirukan panggilan tersebut. Karena alat ucap bayi yang belum sempurna maka ia akan menirukan ucapan dengan sepotong sepotong kata, bukan bererti ia tidak mengerti jika kita menyebutkannya dengan benar. Misalnya jika kita menyebutnya sendok, dan bayi menirukan dengan kata ndok.. biarkan bayi menyebut demikian, sementara kita harus mengucapkannya dengan benar”sendok” ; jika bayi menyebutkan mimi yang dimaksudkan minum, sebaiknya kita jawab dengan “minum” sambil memberikan minuman yang dimaksudkan. Hindarilah memberikan julukan julukan nama kepada orang orang sekeliling bayi, khususnya kepada si Bayi. Panggillah nama sesungguhnya, meski badannya kurus atau gemuk, tidak baik memanggilnya si Krempeng atau si Gendut, jika hidungnya pesek atau mancung tidak baik memanggilnya si Pesek atau si Mancung, demikian pula jika kulitnya putih jangan dipanggil menjadi si Bule atau jika kulitnya hitam mengubah panggilannya menjadi si Hitam atau Negro,pada hal nama asli yang telah Anda pilih baginya sudah ada umpamanya Betty atau Gustaf.
Hati hatilah menanggapi respon emosional bayi, ia akan menempelkan kepalanya kedadamu jika ia merasa nyaman, dan atau meronta dari pelukan orang yang belum dia kenal baik karena ia merasa tidak nyaman. Latihlah bayi mengungkapkan perasaan sayangnya dengan mencium, memeluk, membelai dan latih juga menolak sesuatu yang tidak disukainya dengan cara halus misalnya menggelengkan kepala, melambaikan gerakan tangan atau jari telunjuknya sambil mengucapkan “ tidak mau, tidak boleh, jangan sebagai kata larangan ” .JIka memberi makan, ajar anak berdoa mengucap syukur dan mohon berkat Tuhan atas makanan dan minuman. Misalnya" Terima kasih Tuhan atas makanan dan minuman, berkatilah guna pertumbuhanku" Amin
Pembiasaan sedini mungkin akan membantu bayi mengungkapkan pikiran dan kemampuannya dengan baik dan secara perlahan akan membantu kecerdasan emosi, fisikal dan spiritualitasnya kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar