Selasa, 11 Januari 2011

Biarkan bayi menangis , itu pertanda sayang.

Tugas mulia bagi seorang ibu adalah kewajiban menghantarkan anak sejak dalam kandungan sampai masa bayi dalam menentukan masa depan mereka. .Jika kesempatan mengoptimalkan potensi bayi ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka besar kemungkinan anak akan mengalami hambatan dalam pemenuhan kebutuhan perkembangan nya kelak kemudian hari.
Penelitian para ahli ilmu jiwa perkembangan menyimpulkan bahwa pada masa bayi hingga usia dua tahun adalah merupakan masa yang paling berharga, masa emas (golden age) bagi seseorang dan akan menentukan kecerdasan dan keceriaan dan kesehatannya di masa depan. Orang tualah yang paling bertanggung jawab atas penyiapan tumbuh kembang anak. Bila orang tua khususnya ibu, lalai memberikan stimulasi kepada bayinya , yakinlah bahwa kecerdasan anak kelak tidak akan menjadi sempurna. Stimulasi sangat erat kaitannya terhadap perkembangan anak selanjutnya.
Bila pasangan mendambakan anak keturunan anak yang cerdas, sehat dan ceria, bersungguh sungguhlah memperhatikan setiap perkembangan bayi dan menanganinya sejak dini secara sempurna. Pasangan muda umumnya ingin memanjakan si buah hati , sehingga cenderung melakukan cara yang kurang memberikan stimulasi terhadap perkembangan anak. Misalnya tidak pernah membiarkan anak menangis walau hanya tiga menit saja. Mengangkat dan segera menggendong bayi bila menangis, tanpa meneliti terlebih dahulu mengapa anak menangis akan membiasakan bayi merasa nyaman hanya dalam dekapan, gendongan atau pangkuan. Kebiasaan ini menjadi senjata ampuh baginya kelak jika tidak digendong akan menangis hebat . Ketidaktahuan ibu dan ayah tentang pola asuh yang tepat biasanya menyebabkan tumbuh kembang yang tidak seirama dengan tujuan untuk kesehatan, kecerdasan dan keceriaan anak di masa depan.
Bagaimana ibu dan ayah dalam memanjakan si buah hati selaras dengan usaha mencerdaskan dan menciptakan anak yang sehat dan ceria? Ada baiknya belajar dari pola asuh orang tua di era lima puluhan . Bayi yang tidur jika bangun dan menangis, ibu menghampirinya, menyapa dan mengajak bicara sambil memeriksa mengapa si bayi menangis.
Jika ternyata bayi aman, bukan karena gigitan nyamuk, atau karena basah , buang air kecil/ besar, bayi di biarkan saja di tempat tidur, didampingi , diajak ngobrol sambil di tepok tepok, dinyanyiin sampai bayi merasa nyaman, mungkin juga cape nangis akhirnya berhenti. Atau dibuatkan ayunan dari kain panjang , suatu inovasi pengganti kedua tangannya menggendong bayi. Pada awalnya sulit membiarkan anak menangis , tetapi demi masa depan si buah hati yang tidak cengeng, manja dan rentan..harus di tega tegakan. Membiarkan menangis bukan berarti tidak sayang bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar