Senin, 10 Januari 2011

Resep pendidikan murah

Tahun 2011 sudah berlalu sepuluh hari. Pada pergantian akhir tahun ,para orang tua ( yang hidupnya pas pas an) mungkin mengharapkan agar tahun 2011 dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Bayangkan tinggal beberapa bulan lagi si buah hati tamat SD, atau tamat SMP, atau tamat SMA/SMK.
Dapat dibayangkan berapa biaya yang harus disiapkan nanti untuk menyelesaikan satu jenjang pendidikan dan melanjutkannya setelah lulus ujian Nasional. Untuk mencapai "lulus " saja, kaum ibu biasanya yang uring uringan. Kekhawatirannya terhadap ketidaklulusan anak ,terlebih jika sang anak lebih banyak di muka TV , main Internet atau ngagames. Sementara sang anak kelihatannya tidak peduli akan beban belajar yang akan dihadapinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa biaya pendidikan itu mahal.Mulai dari biaya operasional rumahtangga (BOR) yang tidak mungkin dibandingkan dengan biaya operasional sekolah ( BOS) . dari managemen keuangannya hingga transparansi keduanya berbeda. Andaikan pengelolaan dana BOS transparan seperti pengelolaan dana BOR , tidak akan ada anak yang putus sekolah karena alasan biaya mahal.Yang mahalnya biaya BOR untuk transport anak sekolah, beli buku,sepatu, jajan sehat,serta fotocopi bahan belajar, baju seragam, wisata,perpisahan, dan macam lain yang pasti semua orang tahu dan mengalaminya.
Saya sarankan kepada para orangtua yang hidup ekonominya pas pasan, jangan khawatir! kalau sekolah formal tidak ramah untuk anak kita, jangan putus asa. Cobalah gunakan kiat kiat di bawah ini.
1. Sekolah kehidupan. Rumah adalah sekolah kehidupan. Perkenalkan kepada anak bahwa belajar tidak harus sekolah. Belajar ada di mana mana.Bangun tidur belajarkan anak tentang Anugerah Tuhan. Ia memberikan kepada kita semuanya yang kita perlukan. memberi kehidupan , hari yang baru, matahari, cuaca ,udara sehingga kita bernafas tanpa harus membayar oksigen seperti merka yang terbaring di rumah sakit. Songsong hari baru dengan bersyukur, jangan mulai hari baru kita dengan mengeluh...!Kalu pagi pagi saja sudah mengeluh...wajar kalau sepanjang hari masalah selalu timbul . Belajarlah dari sekolah kehidupan.Nikmati hari hari ini betapapun kesulitan selalu ada, semangat bersyukur akan menolong kita melewatinya dan tiba pada sore dan malam hari tanpa terasa . paling tidak sudah kita lewati satu hari bukan!
2. Sekolah kemitraan. Anak adalah anugerah. Tuhan menitipkannya kepada kita agar mereka menjadi "mitra, teman, sahabat," Seorang anak ,jika bermitra dengan orangtua, maka anak akan meniru , mencontoh,dan melakukan apa yang kita perbuat. Serupa tapi tak sama. Kalau sore hari kita sudah duduk didepan TV ,wajar kalau anak juga melakukan hal yang sama. kalau kita akrab dengan buku, membaca, menulis , tidak sulit bagi mitra kita melakukan hal yang sama.Bermitralah dalam melakukan pekerjaan di rumah. Ajak anak melakukan tugas pekerjaan sekolah kehidupan, memelihara anugerah Tuhan, membersihkan diri dan lingkungannya. Wajar jika pekerjaannya belum sempurna, perlahan lahan ia akan belajar bermitra seperti apa yang kita perbuat.Meracuni anak apabila orang tua tidak dapat bermitra dalam pola hidup bersih dan sehat, misalnya ibu atau bapak merokok akan mendidik anak menjadi perokok pasif yang justru lebih berbahaya daripada perokok aktif. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar